Kamis, 07 Oktober 2010

Arsitektur Sepotong


Ya, seorang teman arsitek saya marah ketika membaca tulisan ini.Apa maksudnya arsitektur sepotong, seperti sepotong kue yang dihidangkan.Hmmm
Sebagai seorang arsitek mau tidak mau kita harus berhadapan dengan berbagai macam klien, yang terkadang cukup memaksa kita beripikir keras. Dan ada juga yang bertipe seperti klien saya yang memberikan saya "Arsitektur Sepotong".Maksudnya?????
Salah seorang klien saya sangat tertarik dengan dunia arsitektur, (karena suaminya juga seorang arsitek)sehingga dia banyak memiliki potongan - potongan kliping karya arsitektur.Yang tentu saja dia memotongnya (baca mengambilnya) dari majalah - majalah arsitektur yang cukup banyak beredar di pasar.
Namun sayangnya (kalo basa guru besar saya jaman kuliah "cilakaknya") semua potongan arsitektur tersebut hanya menunjukkan view- view dan sudut - sudut tertentu dari bagian sebuah arsitektur yang terkadang memaksakan diri (istilah dari teman -teman arsitek saya mengenai artikel - artikel pada majalah - majalah arsitektur yang beredar di pasar). Jadi benar - benar bukan Sepotong Arsitektur namun Arsitektur Sepotong.
Ya, begitu juga klien saya tersebut.Dia ingin menampilkan potongan - potongan arsitektur yang dia miliki ke dalam desain arsitektur rumahnya. Jadilah saya sebagai seorang arsitek dipaksa berpikir keras untuk menyatukan semua potongan tadi (yang sebagaian memiliki langgam berbeda dan masa berbeda). Dan hasilnya adalah sebuah desain Arsitektur Sepotong, yang harus diakui cukup mengarah ke ekletik.

0 komentar: